karangbawang-PAKUJATI

Senin, 08 Februari 2010

Budaya cermin kepribadian bangsa

Sebuah bangsa akan dipandang bermartabat apabila budaya yang di tampilkan menunjukan kecerdasanya dan memenuhi unsur-unsur ESTETIKA serta KEMANUSIAAN.
Unsur-unsur inilah yang agaknya telah mulai tergerus oleh arus perkembangan jaman, dimana euforia kebebasan semakin hingar bingar dan tumpang tindih sehingga tanpa disadari atas nama kebebasan  telah menginjak-injak akar budaya, akal sehat dan bahkan nilai-nilai budi pekerti.
Carut marut permasalahan yang dialami oleh bangsa Indonesia mengindikasikan bahwa bangsa ini memang sedang sakit.
Perilaku elit politik, masyarakat, cendekia, kaum religi tidak lagi mencerminkan sebuah watak dan karakter yang elegant. Semangat kehidupan berbangsa dan bernegara lebih diwarnai oleh kepentingan-kepentingan antar golongan sehingga tidak menjamin dapat berjalanya sistim demokrasi yang bersih, beradab dan elok.
Generasi muda semakin tercerabut dari akar budaya bangsanya sendiri sehingga krisis jati diri menjadikan mereka pribadi-pribadi yang mudah terprovokasi oleh berbagai konflik kepentingan.
Agama yang semestinya mampu mengkawal pemikiran dan perilaku manusia pun telah melenceng jauh dari fungsi tersebut, sehingga tidak mampu melahirkan pola-pola pikir yang beretika dan santun.
Anarkisme merajalela, norma-norma adat dan agama hanya sekedar wacana yang terkadang lebih asyik hanya dijadikan topik diperdebatan tanpa semangat menemukan substansi fungsi keberadaanya.
Bangsa ini benar-benar tengah sakit atau bahkan sekarat.
Kita selalu bermimpi dan berharap menjadi bangsa yang dihargai, bermartabat dan berperan turut memberikan kontribusi nyata bagi masa depan dan kemajuan dunia. Namun disisi lain kita mengabaikan prinsip-prinsip dasar untuk menjadi sebuah bangsa yang bermartabat dan memiliki keunggulan manfaat.
Bangsa ini harus mawas diri dan perlu mengembalikan jati diri.
Bangsa ini harus menemukan kembali bentuk utuh dari kebudayaan yang sarat akan nilai-nilai ESTETIKA dan KEMANUSIAAN.
Jika tidak, maka bersiaplah untuk menjadi bangsa yang tidak pernah bisa menghargai makna KEHIDUPAN.

AGUS  februari 2010
TANTRA art & gallery  karangbawang - PAKUJATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar