karangbawang-PAKUJATI

Senin, 19 Juli 2010


Kulewati lorong-lorong sunyi ini
memunguti satu per satu keping-keping pemikiran yang berserakan di sudut-sudut keheningan
Dan oleh karenanya itu
akupun menjadi tahu sesungguhnya kesunyian bukanlah kebisuan yang tak sanggup berbisik
melainkan serangkaian gemerisik lirih yang senantiasa bertutur sapa
yang oleh karena hiruk pikuk batin dan fikiran
ia tak tertangkap oleh pendengaran
bahkan terabaikan

Ku singgahi sudut-sudut keheningan
membicarakan banyak hal

dan menghimpun inti pati dari jutaan kubik endapan-endapan persoalan
ada kalanya ku harus meraba-raba dalam kebimbangan yang remang membingungkan
namun setitik kerlip kebenaran hakiki telah kemudian berpendar menjadi ribuan butir-butir cahaya
dialah hakikat,
yang laksana kemilau pagi, sinarnya membangunkanku dari lelapnya mimpi-mimpi tiada makna
dan kehangatanya melelehkan segala kepongahan yang membeku
dan dialah juga, tetes-tetes embun yang memandikanku dari lumuran lumpur-lumpur kemanusiaan

Ku masih harus melewati lorong-lorong lain di hadapan sana
menyinggahi sudut demi sudut keheningan
mengumpulkan beraneka kesimpulan
hingga ku yakini
..siapapun akan meraih fajar apa bila sanggup menempuhi panjang dan gulitanya perjalanan malam

Rabu, 09 Juni 2010

Painting of philosopy

Berkutat dengan kuas, kanvas dan cat minyak ternyata bukan cuma sekedar menuangkan inspirasi ataupun imajinasi. Lebih dari itu, ketika menemukan tingkat-tingkat kesulitan yang menuntut kemampuan teknis maupun improvisasi, disana kita akan merasakan dan menyelami bagaimana kerasnya perjuangan dalam menaklukan kesulitan-kesulitan tersebut, dan sekaligus juga kita dapat belajar menghayati sensasi nikmat kepuasan batin tatkala berhasil mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada.

Dalam melukis, ketepatan mengkomposisi warna amat sangat penting, disamping keakuratan mensket objek lukisan juga tidak kalah pentingnya. Maka dari itu pemikiran stereotip yang memandang objek lukisan hanya dari satu sisi saja tidak akan berlaku dalam dunia melukis.
Begitu juga detail-detail kecil dan sederhana yang sekilas kadang nampak kurang perlu diperhatikan / kurang penting untuk disentuh, justru detail-detail itulah merupakan faktor penting yang mendukung terciptanya sebuah lukisan yang berkarakter. Contoh misal. objek lukisan batang pohon berwarna coklat, apabila kita hanya menyapukan warna coklat saja maka ia hanya akan menjadi lukisan batang pohon berwarna coklat yang tanpa karakter dan tanpa dimensi.
Artinya, toleransi untuk melibatkan banyak warna-warna lain sangat mutlak diperlukan untuk mendukung keberadaan warna coklat agar menciptakan karakter dan dimensi disana.

Tidak ubahnya dengan proses kahidupan.
Mungkin berlebihan jika dikatakan bahwa melukis butuh kecerdasan.
Tapi yang pasti melukis butuh pemahaman & pemikiran yang luas tak terbatas, selain juga butuh kesabaran, keuletan & keberanian berimprovisasi serta toleransi yang tinggi.
Pemikiran stereotip yang memandang hidup hanya dari kacamata hitam putih, baik buruk, benar dan salah saja niscaya tidak akan menghasilkan / menciptakan kondisi dan situasi kehidupan yang harmonis dan estetik.
Karena ibarat sebuah lukisan, keindahan akan tampil dari hasil komposisi warna dan akurasi sketsa yang proporsional dan harmonis, harmonisasi hanya lahir dari toleransi.

Artinya, saya hanya ingin mengatakan bahwa, banyak hal yang dapat kita peroleh dari selama proses melukis. Bahkan melukis sama halnya dengan meditasi, merupakan sarana perenungan, hanya bedanya melukis adalah mditasi aktif secara ragawi.

Marilah kita coba untuk mengimplementasikan toleransi kedalam realitas kehidupan sehari-hari agar tercipta harmonisasi kehidupan yang sarat akan nilai-nilai estetika dan kemanusiaan.
Buka selebar-lebarnya hati dan pemikiran dalam memahami dan menyikapi setiap objek persoalan yang ada.
Jangan biarkan terpenjara dalam dikotomi-dikotomi / pengkotak-kotakan, hidup ini terlampau luas apabila hanya disikapi dan dipahami dengan pemikiran yang sempit dan dangkal.
Hidup ini terlampau indah, sayang jika harus rusak dan binasa oleh faham-faham yang mengibarkan bendera kebencian dan perseteruan.
Kita adalah manusia yang harus berfikir dan bertindak selayaknya manusia, beradab dan berbudaya.
Bukan sebaliknya.

karangbawang 8 june 2010

Sabtu, 06 Maret 2010

Bima Sakti of Galaxy



Galaxy Bima Sakti adalah salah satu dari ratusan galaxy di alam semesta.
Di dalam galaxy Bima Sakti terdapat 200-400 milyar bintang. Satu dari sekian milyar bintang dalam galaxy Bima Sakti adalah Matahari. Matahari di kelilingi planet-planet yang bergerak teratur.
Kita menyebutnya tata surya atau Solar System.
Bumi tempat kita tinggal ini adalah salah satu planet bagian dari tata surya tersebut.

Galaxy Bima Sakti berbentuk spiral.
Tata surya kita bersama bintang-bintang yang lain berputar mengelilingi titik pusat galaxy seperti planet-planet kita mengelilingi matahari.
Bumi kita bisa mengelilingi matahari sekali putar dalam waktu 360 hari atau satu tahun.
Tata surya kita memerlukan waktu 226 juta tahun untuk bisa mengelilingi pusat Bima Sakti sekali putaran.

Galaxy Bima Sakti memang luas sekali.
Diameternya saja sekitar 100.000 tahun kecepatan cahaya, padahal cahaya bisa menempuh jarak sekitar 300.000 kilometer dalam waktu 1 detik.
Dalam waktu satu tahun, cahaya bisa menempuh jarak 9.460.800.000.000. kilometer.
Maka diameter galaxy Bima Sakti = 946.080.000.000.000.000 kilometer.

Bima Sakti yang seluas itu, hanyalah satu dari sekian ratus galaxy dalam alam semesta.
Tata surya kita adalah satu dari sekian ratus milyar gugus bintang dalam galaxy Bima Sakti.
Bumi kita hanya satu titik dalam tata surya.
Dan kita manusia hanyalah setitik debu di bumi.
Dibandingkan dengan alam semesta, kita hanya seukuran debu yang di belah-belah trilyunan kali.
Wallahualam bisawab....

karangbawang  7 maret 2010

Senin, 01 Maret 2010

Mungkinkah Bumiayu menjadi kota Budaya?



Apresiasi masyarakat Bumiayu terhadap seni rupa dan kesusastraan nampaknya masih tergolong rendah.
Hal ini dibuktikan dengan sangat jarangnya diadakan event pameran seni rupa dan juga pagelaran pentas kebudayaan di Bumiayu.
Seolah-olah kota ini tidak memiliki gairah dan potensi di bidang seni budaya.

Salah satu faktor penyebabnya barangkali kurangnya perhatian dan langkah-langkah yang serius dari Dewan kesenian Brebes dalam memasyarakatkan seni, padahal sederet pelukis berbakat dan produktif berdomisili di Bumiayu, sebut saja Haris atau yang lebih akrab dipanggil Agep, Sobah, Yanto, Tono, Dede, Agus, Mahroji dan masih banyak lagi yang lainya.
Jika saja Dewan kesenian Brebes mau lebih serius dan konkrit menghidupkan dunia seni dan budaya di Bumiayu, keberadaan pelukis-pelukis tersebut merupakan aset yang potensial mendukung terwujudnya Bumiayu sebagai kota seni dan budaya.

Namun sejauh ini memang belum nampak hasil kinerja Dewan kesenian Brebes, sehingga eksistensi para pekerja seni sepertinya tenggelam dan stagnan tanpa ruang yang memadai untuk menunjukan keberadaan mereka, dan dengan sendirinya apresiasi masyarakat terhadap sini pun menjadi sangat rendah karena kurangnya sosialisasi hasil karya-karya seni melalui event pameran seni ataupun pagelaran pentas kebudayaan.

eandainya saja Dewan kesenian Brebes mau lebih proaktif mengakomodasi potensi seni yang dimiliki Bumiayu, setidaknya hal ini akan dapat memperkaya khasanah seni dan budaya Bumiayu.
Dan tidak menutup kemungkinan Bumiayu akan lebih dikenal di kancah nasional sebagai kota budaya, sebagaimana kota Sokaraja yang identik dengan galerry-gallery lukisan beraliran Indie Mooi, selain juga Sokaraja dikenal sebagao kota getuk dan soto.

Bumiayu mungkin dapat merintis ke arah sana dengan langkah awal mewadahi para seniman yang ada terlebih dahulu, kemudian meningkatkan intensitas event pameran seni dan juga pagelaran pentas kebudayaan, kemudian memiliki gallery sebagai sarana menampung hasil karya untuk diperkenalkan kepada masyarakat, sehingga kreatifitas dan produktifitas para palaku seni pun menjadi lebih bergairah.

Adalah impian para pelaku seni asal Pakujati yang di prakarsai oleh Tono, Dede dan Agus, mereka begitu mengimpikan memiliki gallery yang dapat menampung karya-karya lukisan mereka.
Meskipun barangkali tidak harus terlalu banyak berharap campur tangan Dewan kesenian Brebes, dan faktor finansial merupakan kendala utama, namun berbekal panggilan jiwa terhadap dunia seni lukis dan semangan pengabdian yang tulus terhadap seni, nampaknya impian memiliki gallery telah menjadi obses yang harus terwujud.

Mudah-mudahan dengan berdirinya gallery seni akan semakin meningkatkan kreatifitas mereka dalam berkesenian.
Dan besar harapan akan meningkatkan minat generasi pakujati terhadap dunia seni lukis.
..dengan Ilmu hidup jadi mudah
dengan Seni hidup jadi indah
dengan Cinta hidup jadi gairah..

karangbawang  Marh' 2010

Change of Mind



Alam sebetulnya tidak pernah murka.
Karena alam tidak mengenal emosional terhadap apapun, pun tidak pernah berpihak kepada yang baik ataupun yang jahat.
Kalaupun akhir-akhir ini alam menunjukan gejala yang tidak bersahabat seperti terjadinya perubahan iklim atau yang lebih dikenal dengan Global Warming, bencana tanah longsor, banjir dan gempa bumi, bukan lain adalah semata-mata karena alam tengah berproses mencari keseimbangan sesuai dengan hukum semesta yang berlaku.
Dan setiap kali alam bereaksi, adalah bukan lain merupakan respon atau merupakan akhibat yang di timbulkan oleh ulah dan kebijakan manusia terhadap alam itu sendiri.

Global Warming adalah merupakan ancaman yang tidak main-main terhadap planet bumi yang kita tinggali ini, dimana semakin menipisnya lapisan ozon lambat laun akan berujung pada kondisi bocornya atmosfir, sehingga sinar Ultra Violet yang dipancarkan oleh matahari akan secara langsung menghantam ke permukaan bumi karena telah rusaknya lapisan ozon yang berfungsi menyaring sinar Ultra Violet.

Radiasi yang ditimbulkan oleh sinar Ultra Violet bukan hanya berbahaya bagi kesehatan kulit manusia, yaitu rusaknya sel-sel kulit yang dapat menimbulkan kanker kulit, tetapi juga akan berpengaruh terhadap meningkatnya suhu udara dan menciptakan perubahan iklim.
Bahaya terbesar adalah ketika suhu udara semakin meningkat dan mengakhibatkan mencairnya Glatsier di benua Antartika yaitu lautan Es yang merupakan stok cadangan air bagi kehidupan di bumi.
Tidak dapat dibayangkan seandainya Global Warming tidak dapat dikendalikan dan menyebabkan lautan es di Antartika meleleh, separuh permukaan bumi dipastikan akan tenggelam.

Penyebab utama terjadinya Global Warming adalah semakin bertambahnya volume asap industri dan kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan, juga efek daripada rumah-rumah kaca.
Selain juga penggundulan hutan / pembalakan secara besar-besaran tanpa di imbangi dengan Reboisasi / penanaman hutan kembali, sehingga hutan yang berfungsi sebagai paru-paru dunia menjadi berkurang luasnya.
Dan bukan hanya itu, bahaya tanah longsor dan banjir juga mengancam akhibat dari pembalakan dan juga pengalihan fungsi hutan yang kian meluas dilakukan oleh masyarakat.

Untuk menghindar dari bahaya Global Warming, tanah longsor dan banjir bukan lain adalah dengan menekan jumlah industri dan kendaraan bermotor atau mengganti bahan bakar industri dan kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang ramah lingkungan seperti Gas.
Juga dengan mengurangi jumlah pembangunan rumah-rumah kaca serta dengan melakukan reboisasi secara besar-besaran untuk mengembalikan keseimbangan / ketersediaan paru-paru dunia.

Tanpa langkah-langkah konkrit seperti itu, planet bumi ini sungguh dalam ancaman bahaya besar.
Belakangan ini bangsa Indonesia sangat akrab dengan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan gempa bumi.
Semua peristiwa-peristiwa ini tentu saja sudah saatnya harus di sikapi dengan pemikiran yang Rasional untuk mencari penyebab dan sekaligus menemukan solusinya.
Bahwa penggundulan hutan dan pengalihan fungsi hutan adalah penyebab utama bencana tanah longsor dan banjir. Sadar atau tidak sadar kita sudah saatnya membuka mata dan pemikiran, bahwa alam tidak pernah murka.
Adapun bencana alam yang terjadi adalah merupakan dampak akhibat yang timbul oleh ulah dan kebijakan kita terhadap alam itu sendiri.

Selama ini kita lebih melihat bencana alam sebagai alam yang murka atau sebagai azab Tuhan yang erat kaitanya dengan masalah kemaksiatan seksual manusia.
Pemikiran semacam ini dengan sendirinya mengalihkan perhatian dan pemahaman kita terhadap sumber permasalahan yang sebenarnya, bahwa penggundulan hutan dan pengalihan fungsi hutan seolah-olah bukan lagi penting untuk dibahas dan diketahui sebagai sumber bencana.
Kita justru lebih membesar-besarkan masalah kemaksiatan seksual tanpa melihat dan menyadari substansi atau akar permasalahan bencana yang sesungguhnya.
Bahwa bencana alam terjadi akhibat dari ulah dan kebijakan kita terhadap alam itu sendiri.

Marilah kita menyikapi setiap bencana tanah longsor, banjir dan juga Global Warming dengan pemikiran yang rasional, dengan memperbaiki sikap kita terhadap alam, dengan kesadaran yang penuh bahwa alam tidak pernah murka, bahwa kita harus memlihara alam dan menjaga keseimbangan alam.
Bahwa bencana alam terjadi karena sikap kita terhadap alam itu sendiri, bukan karena sikap kita di atas ranjang.

Karangbawang Marh' 2010

The Healing Power of Hypnotherapy



Hipnotherapi diakui sebagai sebuah terapi yang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Sebuah metode lama yang semakin mendapat tempat dalam pengobatan modern.

Setiap orang pasti mendambakan kesehatan fisik dan emosional  untuk dapat menjalankan ragam aktifitas kehidupan.
Meski demikian, terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit dan gangguam kesehatan, misalnya lingkungan tak sehat, stress dalam kehidupan dan sebagainya.
Jenis penyakit yang tergolong dalam kelompok psikosomatis memerlukan terapi psikologis khusus disamping pengobatan medis, yakni menyembuhkan sisi kejiwaan dengan memperbaiki sikap mental dan kebiasaan lama yang dijalani sebelumnya.
Diharapkan akan terbangun sikap mental baru yang dapat merubah kebiasaan lama yang tak diharapkan, dan mempercepat kesembuhan penyakit yang diderita.

Sebuah teknik penyembuhan yang kini sedang marak dibicarakan adalah hipnoterapi ( hypnotheraphy )
berasal dari bahasa Yunani, hypnos (tidur) teknik ini telah ada sejak  2600 SM dalam pengobatan tradisional cina, berkembang pesat di abad 17 dengan tokoh Frank Anton Mesmer yang melahirkan istilah mesmerize, dan kembali mencuat di paruh abad 20, dengan tokoh terkenal Milton H. Erickson. Teknik ini berintikan metode hypnosis, yakni menciptakan kondisi bawah sadar ( trance) relaksasi dan sugesti menciptakan aura positif bagi yang menjalaninya.

Menurut teori psikologi, saat sesuatu hal baru terjadi dalam kehidupan seseorang, otak akan mengingat dan mempelajari perilaku tertentu sebagai respon pada kejadian tersebut.
Memori yang tertanam dalam otak menyimpan reaksi fisik dan emosi mula-mula yang terjadi saat itu.
Tiap kali kejadian tersebut berulang, yang muncul reaksi fisik dan emosional yang tertanam dalam memori.
Teknik hipnoterapi pada dasarnya adalah teknik penyusunan ulang respons bagi setiap kebiasaan atau gejala yang negatif.
Dalam terapi hipnosis, seseorang akan diminta mengingat kejadian yang memicu reaksi, memisahkan memori dari perilaku yang dipelajari, dan menyusun ulang kejadian dengan asosiasi baru dan positif.

Terdapat beberapa tahapan dalam hipnisis, dimulai proses penciptaan kembali masalah dalam pikiran, lalu relaksasi ketika kondisi fisik menjadi tenang sementara fikiran tetap fokus dan siap menerima sugesti positif, kemudian penyerapan yakni menerima kata-kata atau gambaran yang di inginkan, kemudian mengosongkan fikiran, lalu kembali ke kesadaran dan merefleksikan semuanya.
Penting dicatat, kondisi hipnosis adalah  kondisi yang tercipta murni atas kemauan sendiri dan tidak dapat di intervensi orang lain.
Teknik hipnoterapi dapat dilakukan ahli terapi yamg dikenal sebagai hipnoterapis, maupun secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Dalam sesi terapi empat mata, antara hipnoterapis dengan pasien, ahli terapi bertugas menuntun pasien mencapai respons psikologis dan fungsi tubuh yang diharapkan.
Awalnya pasien diberi penjelasan manfaat hipnoterapi.
Lalu pasien diminta menciptakan kondisi relaks, misalnya berbaring dengan santai sementara perhatian dialihkan dari kondisi sekitarnya serta memfokuskan diri pada pernafasan hingga tercapai tingkat relaksasi yang kian dalam.
Saat kondisi yang diinginkan tercapai,ahli terapis mulai mensugestikan hal positif yang ingin diwujudkan, misalnya untuk perokok, diberi sugesti pentingnya menjauhi rokok.
Setelah beberapa saat, perlahan ahli terapis akan mengarahkan kembali pasien menuju kondisi relaks dan akhirnya ke kesadaran utuh.

Saat ini teknik hipnoterapi banyak digunakan dalam praktek psikiatri untuk menyembuhkangejala penyakit kronis, sangat bermanfaat membantu masa penyembuhan, memperbaiki kondisi mental sebelum operasi dan mengurangi kekhawatiran dan rasa nyeri.
Dalam masa penyembuhan dapat mengurangi ketergantungan pada obat-obatan medis.
Hipnoterapi yang dilakukan secara mandiri berguna mengelola kontrol diri.
Penyakit seperti obesitas, asma, kebiasaan menahun seperti mengompol juga dapat diatasi.
Selain itu tercatat beragam manfaat lain dalam menanggulangi gejala insomnia, kecanduan, phobia, migraine, stress, kelebihan berat badan, aenorexia dan sebagainya.

Tip melakukan Self-hypnosis :
Teknik hipnoterapi dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain ( self-hipnosis)
Untuk itu ada 4 tahapan yang dilakukan.
Pilih tempat yang tenang, pastikan tubuh nyaman dan bernafas santai.

Mata terpejam, penuh konsentrasi dan pusatkan perhatian pikiran pada satu objek atau bayangan visual.
Selanjutnya rasakan sensasi tenang, relaks dan lepaskan semua beban persoalan.

Selanjutnya secara bertahap anda memasuki tahap sadar ke kondisi bawah sadar ( subconscious )
Dalam kondisi ini memasuki sugesti yamg anda inginkan ke dalam pikiran.
Dalam kondisi ini, ijinkan pikiran bawah sadar bekerja.

Sumber CANVAS magazine.
by : TANTRA art & gallery karangbawang - PAKUJATI  march' 2010

Rabu, 10 Februari 2010

Ada apa di Pakujati..

Desa Pakujati barada di wilayah kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes, Jawa tengah.
Dalam sepuluh tahun terakhir ini Pakujati telah mengalami pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Selain menjadi daerah penghasil tepung tapioka dan beras, pakujati juga merupakan sentra peternakan ayam petelur terbesar di wilayah Brebes selatan.
Dinamika masyarakat pakujati begitu nampak dari aktifitas bisnis & keseharian warga yang berlangsung semenjak menjelang subuh pagi hingga larut malam. Hal ini menunjukan betapa perekonomian pakujati memang tengah menggeliat bangkit.
Sektor perdagangan dan industri pertanian merupakan komoditas utama yang selain mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi juga telah berhasil menciptakan lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran pun relatif berkurang.
Pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur yang telah laksanakan dan terus berkesinambungan juga menandakan bahwa pemerintahan desa pakujati telah menunaikan tugasnya dengan baik dan semestinya.
Jalan-jalan yang menghubungkan antar pedukuhan telah seluruhmya merupakan jalan aspal. Begitu juga dengan jalan-jalan gang, semakin tertata rapih dan bersih dengan paving blok.
Jika dibandingkan dengan wilayah di sekitarnya, pakujati memang nampak  tampil lebih cantik dan unggul dalam berbagai hal. Ditambah lagi dengan tipikal masyarakatnya yang agamis, menjadikan pakujati senantiasa dalam situasi dan kondisi yang aman serta nyaman.

Namun benarkah dibalik penampilan cantiknya pakujati tidak aada permasalahan mendesak yang jika tidak ditanggulangi dengan segera maka hal itu akan dapat menimbulkan dampak buruk bagi warga masyarakatnya?
Ternyata memang ada..

Sebagaimana yang kita semua ketahui bahwa pakujati merupakan sentra peternakan ayam petelur terbesar di wilayah Brebes selatan, yang tentu saja akan erat kaitanya dengan permasalahan pencemaran lingkungan.
Lingkungan yang bersih dan sehat adalah dambaan setiap orang. Dimanapun kita tinggal di suatu tempat maka masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan akan selalu menjadi prioritas utama karena kesehatan begitu penting dan berharga, bahkan lebih berharga dari harta yang manapun.
Maka dari itu lebih baik menjaga kebersihan dan kesehatan daripada mengobati atau memelihara sarang penyakit.

Namun kesadaran seperti inilah yang agaknya belum menyentuh hati nurani dan akal sehat para pelaku usaha ternak ayam petelur di pakujati. Atau barangkali warga masyarakatpun masih belum sampai pada taraf kepedulian akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, sehingga bau kotoran ayam yang menyengat dan juga lalat-lalat yang berkeliaran di areal pemukiman warga seolah-olah bukan lagi masalah. Bukan polusi dan bukan pencemaran lingkungan.

Aparat pemerintah daerah yang semestinya berwenang mengontrol dan mengatur lingkungan pun seakan-akan tidak pernah melihat dan peduli apa yang sedang terjadi dengan lingkungan pakujati seiring dengan semakin marak dan semrawutnyan pembangunan kandang-kandang ayam.
Aturan hukum yang mangatur tentang jarak ideal antara kandang ayam dengan pemukiman warga nampaknya juga memang tidak pernah terealisasikan dengan baik, sehingga yang terjadi adalah seorang pengusaha ternak ayam marasa bebas dan sah-sah saja mendirikan kandang-kandang ayam meski jaraknya dengan pemukiman warga tidak sesuai aturan hukum, bahkan amat sangat terlalu dekat.

Pencemaran lingkunganpun semakin menyeluruh hampir di setiap sudut-sudut pakujati.
Udara bersih dan sehat menjadi barang langka. Setiap detik kita dipaksa menghirup udara yang penuh kandungan kuman, bakteri dan bahkan virus. Dan disadari atau tidak, beberapa tahun yang akan datang kita semua akan menuai dampak buruknya. Sungguh tragis.

Entah sampai kapan hal seperti ini akan terus berlangsung.
Sungguh ironis disaat semangat memajukan perekonomian dan pembangunan desa begitu gencar dan menggebu, namun disisi lain mengabaikan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Padahal hidup bersih dan sehat adalah hak setiap orang.
Mestinya seiring dengan kemajuan jaman dan peradaban manusia, aparat pemerintah, warga masyarakat dan  para pelaku usaha ternak ayam di pakujati mulai berfikir cerdas dan sadar hukum.
Bahwa persoalan pencemaran lingkungan harus segera ditanggulangi dengan membenahi lokasi kandang-kandang ayam yang tidak sesuai aturan hukum demi terciptanya kehidupan masyarakat yang adil makmur dan sehat.

..tata titi tentrem kerta raharja, gemah ripah loh jinawi.. tentu bukan sekedar pitutur orang tua yang tanpa makna.
Semoga maju Pakujatiku, makin cerdas dan sehat masyarakatnya..

By : agus, TANTRA art & gallery  karang bawang - PAKUJATI
february'  2010

Senin, 08 Februari 2010

Budaya cermin kepribadian bangsa

Sebuah bangsa akan dipandang bermartabat apabila budaya yang di tampilkan menunjukan kecerdasanya dan memenuhi unsur-unsur ESTETIKA serta KEMANUSIAAN.
Unsur-unsur inilah yang agaknya telah mulai tergerus oleh arus perkembangan jaman, dimana euforia kebebasan semakin hingar bingar dan tumpang tindih sehingga tanpa disadari atas nama kebebasan  telah menginjak-injak akar budaya, akal sehat dan bahkan nilai-nilai budi pekerti.
Carut marut permasalahan yang dialami oleh bangsa Indonesia mengindikasikan bahwa bangsa ini memang sedang sakit.
Perilaku elit politik, masyarakat, cendekia, kaum religi tidak lagi mencerminkan sebuah watak dan karakter yang elegant. Semangat kehidupan berbangsa dan bernegara lebih diwarnai oleh kepentingan-kepentingan antar golongan sehingga tidak menjamin dapat berjalanya sistim demokrasi yang bersih, beradab dan elok.
Generasi muda semakin tercerabut dari akar budaya bangsanya sendiri sehingga krisis jati diri menjadikan mereka pribadi-pribadi yang mudah terprovokasi oleh berbagai konflik kepentingan.
Agama yang semestinya mampu mengkawal pemikiran dan perilaku manusia pun telah melenceng jauh dari fungsi tersebut, sehingga tidak mampu melahirkan pola-pola pikir yang beretika dan santun.
Anarkisme merajalela, norma-norma adat dan agama hanya sekedar wacana yang terkadang lebih asyik hanya dijadikan topik diperdebatan tanpa semangat menemukan substansi fungsi keberadaanya.
Bangsa ini benar-benar tengah sakit atau bahkan sekarat.
Kita selalu bermimpi dan berharap menjadi bangsa yang dihargai, bermartabat dan berperan turut memberikan kontribusi nyata bagi masa depan dan kemajuan dunia. Namun disisi lain kita mengabaikan prinsip-prinsip dasar untuk menjadi sebuah bangsa yang bermartabat dan memiliki keunggulan manfaat.
Bangsa ini harus mawas diri dan perlu mengembalikan jati diri.
Bangsa ini harus menemukan kembali bentuk utuh dari kebudayaan yang sarat akan nilai-nilai ESTETIKA dan KEMANUSIAAN.
Jika tidak, maka bersiaplah untuk menjadi bangsa yang tidak pernah bisa menghargai makna KEHIDUPAN.

AGUS  februari 2010
TANTRA art & gallery  karangbawang - PAKUJATI